

Menunaikan wakaf mengundang keberkahan dan pahala yang tidak terputus sampai akhirat kelak
Syariah Wakaf
Dari Abu Mas’ud Al Anshari Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang itu berkata kepadanya: ”Saya kehabisan bekal dalam perjalananku ini, maka antarkan aku ke tempat tujuan?” Beliau menjawab,”Saya tidak punya kendaraan,” lalu ada seorang laki-laki yang berkata,”Wahai, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku tunjukkan orang yang dapat mengantarkan dia,” lalu Beliau bersabda:
Ù ÙÙ٠دÙÙÙ٠عÙÙÙÙ Ø®ÙÙÙØ±Ù ÙÙÙÙÙÙ Ù ÙØ«ÙÙÙ Ø£ÙØ¬Ùر٠ÙÙØ§Ø¹ÙÙÙÙÙ
Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya. [HR Muslim, 3509].
Keutamaan Wakaf
Wakaf termasuk amal ibadah yang paling mulia bagi kaum muslim, yaitu berupa membelanjakan harta benda dijalan Allah yang pahala amalan ini bukan hanya dipetik ketika pewakaf masih hidup, tetapi pahalanya juga tetap mengalir terus, meskipun pewakaf telah meninggal dunia.
Bertambah banyak orang yang memanfaatkannya, bertambah pula pahalanya; terlebih bila yang memanfaatkan hasil wakaf ini orang yang berilmu dinul Islam, ahli ibadah menurut Sunnah dan ahli da’wah Salafiyah, tentunya akan lebih bermanfaat lagi . Ini semua akan dipetik oleh pekawakafnya besok pada hari kiamat.
Wakaf Produktif
Wakaf produktif adalah wakaf yang ditunaikan oleh umat islam dengan prinsip pengelolaan berkelanjutan yang hasilnya diperuntukkan untuk pemberdayaan umat.