Pernahkah terbayang, di pelosok negeri ada saudara-saudara kita yang setiap hari menanti air bersih, namun tetap tegar dalam keterbatasan? Para dai di pedalaman, bersama warga, berjuang bukan hanya dengan kata, tapi juga dengan ketulusan dan aksi nyata.
Di Dusun Panggung Barat, Lombok Utara, bertahun-tahun warga hidup dalam kekeringan. Setiap musim kemarau, ember-ember berjejer menanti setetes air kehidupan. Namun, berkat kebaikan para donatur, sumur bor perdana akhirnya diresmikan. Air bersih kini mengalir, membawa harapan baru bagi setiap keluarga.
“Warga kami bertahun-tahun kekeringan. Kini, jejeran ember itu sirna. Berkah sumur bor ini”
— Siti Rukaiyah, Camat Kayangan
Sumur bor ini bukan sekadar infrastruktur, melainkan jembatan kebaikan yang menguatkan dakwah para dai. Setiap tetes air adalah bukti cinta dan kepedulian.
Sebentar lagi, Munas VI Hidayatullah akan digelar pada 20-23 Oktober 2025 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. Munas ini menjadi momentum besar untuk memperkuat sinergi dan menghadirkan solusi nyata bagi umat—seperti pembangunan sumur bor yang telah mengubah kehidupan banyak keluarga.
Mohon doanya bapak/ibu sekalian. Mari turut membersamai perjuangan ini membangun sumur-sumur lain di lokasi yang membutuhkan. Satu sumur, sejuta kebaikan mengalirkan hidayah ke pelosok negeri.
Belum ada Fundraiser
Menanti doa-doa orang baik