
Di balik semangat para santri menimba ilmu agama, Pondok Pesantren Darul Hikmah para santri harus menghadapi kendala ketiadaan akses air bersih.
Meniti Jalan Terjal Demi Setetes Air
Setiap hari, para santri harus berjalan kaki sejauh satu kilometer, melintasi kebun dan sawah, menuju sungai terdekat.

“Kalau mau ambil air, saya dan teman-teman harus jalan ke sungai. Cukup jauh sih, tapi ya senang aja sambil main. Tapi kadang susahnya kalau waktu malam kehabisan air,” ungkap Muhammad Alfaidah, salah seorang santri.
Melihat kondisi ini, Laznas BMH mengambil langkah nyata. Berkunjung untuk mengumpulkan data dan merencanakan bantuan berupa pembangunan sumur bor.

Ketersediaan air bersih di lingkungan pesantren akan membebaskan santri dari rutinitas berat mengambil air, sehingga mereka bisa lebih fokus pada kegiatan belajar.






