Memilah Sampah Menjadi Amal Penuh Berkah

Krisis persampahan Indonesia mencapai level kritis dengan 11,3 juta ton sampah tidak terkelola dengan baik pada 2024, setara 36,7% dari total produksi sampah nasional sebesar 33,79 juta ton. Data SIPSN menunjukkan sampah rumah tangga mendominasi komposisi 50,8% dari total sampah nasional, dengan sampah plastik mencapai 19,64% atau sekitar 6,6 juta ton. Kondisi ini diperparah dengan fakta bahwa Indonesia menempati peringkat kelima dunia sebagai penghasil sampah terbesar.

Musyawarah Nasional (Munas) VI Hidayatullah dan Silaturrahmi Dai-Daiyah Se-Indonesia menjadi momentum strategis untuk memperkuat gerakan pengelolaan sampah berbasis pesantren. Sejak berdiri pada 7 Januari 1972 di Balikpapan, Hidayatullah telah berkembang pesat menjadi ormas Islam berbasis pesantren dengan lebih dari 300 cabang di seluruh Indonesia, memposisikan diri sebagai pionir solusi berkelanjutan untuk tantangan persampahan.

Pengalaman historis Hidayatullah dalam mengelola lingkungan telah terbukti dengan penghargaan Kalpataru yang diterima pendiri, Ustadz Abdullah Said, pada 1984 karena berhasil mengubah kawasan kritis menjadi lingkungan yang asri. Dan program Sampah Jadi Amal dirancang untuk mengelola sampah bekas/daur ulang yang kemudian dijual dengan hasilnya digunakan untuk program lingkungan. Setiap donatur dapat menyumbangkan barang bekas/daur ulang yang akan dikelola secara profesional oleh tim Hidayatullah. 

Kiprah para dai Hidayatullah yang mengabdi di daerah-daerah terpencil mendapat apresiasi tinggi, seperti yang disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ledia Hanifa Amaliyah, yang menegaskan bahwa Hidayatullah adalah ujung tombak dakwah di negeri ini. Munas VI yang akan digelar sebagai ajang konsolidasi menjadi sangat penting mengingat dampak sampah terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Kini, Hidayatullah mengajak seluruh umat dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam Program Sampah Jadi Amal guna mengubah paradigma pengelolaan sampah di Indonesia. Donasi Anda akan membantu pembangunan fasilitas daur ulang, pelatihan wirausaha sampah, dan program edukasi pengelolaan sampah berbasis pesantren. Mari bersama kita wujudkan Indonesia bebas sampah melalui gerakan ekonomi sirkuler yang memberdayakan masyarakat. Setiap sampah yang Anda kelola dengan baik adalah kontribusi nyata untuk bumi yang lebih bersih dan amal jariyah yang terus mengalir manfaatnya.