Kado Kecil untuk Pahlawan yang Gak Pernah Lelah Mengabdi
Di balik anak-anak yang bisa ngaji dan hafal doa-doa, ada sosok yang hampir tak pernah disebut, tapi jasanya begitu besar: guru ngaji di pelosok negeri.
Mereka bukan ASN, bukan pegawai tetap. Gak ada gaji pasti. Gak punya ruang kelas mewah. Bahkan sebagian dari mereka harus mengajar dengan alat seadanya — papan tulis usang, mushaf yang robek, tikar yang mulai usang, dan penerangan ala kadarnya. Tapi mereka tetap jalan terus. Mengabdi tanpa pamrih.
.png)
Salah satu kisah nyata yang kita ambil Ustadz Nasir, yang Mengabdi di ujung Timur Indonesia.
Di Kampung Marutauk, Desa Sambinasa Barat, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada – Nusa Tenggara Timur, ada seorang guru tangguh bernama Ustadz Nasir Lingge. Bersama beberapa sahabatnya, beliau membangun Sekolah Aliyah Hidayatullah Baar, satu-satunya sekolah Islam tingkat Aliyah swasta di daerah tersebut.

Sekolah ini berdiri atas dorongan masyarakat sekitar 4 tahun lalu. Saat itu, hampir tak ada yang sanggup mengajar karena kondisi ekonomi warga sangat terbatas. Namun Ustadz Nasir tidak menyerah. Ia terus meyakinkan rekan-rekan guru untuk tetap semangat mengajar, walau hanya dibayar dengan satu ekor kambing untuk tiga tahun mengajar.
Ya, satu kambing untuk tiga tahun. Itu pun dibagi secara bergilir. Kambing itu mereka pelihara, lalu dijual untuk keperluan sekolah atau kebutuhan pribadi yang mendesak.
Kini, para orang tua murid sudah bersepakat: membayar SPP kepada para guru dengan satu ekor kambing per tahun. Sebuah bentuk kearifan lokal yang lahir dari keterbatasan, tapi tetap menghargai perjuangan para guru ngaji.
Tonton kisah selengkapnya disini: https://www.youtube.com/watch?v=QdBlJFDOEqQ

Saatnya Kita Hadir Untuk Mereka
Bayangkan bila mereka mendapat perhatian lebih:
🔸 Kitab dan alat mengajar yang layak
🔸 Bantuan biaya hidup yang mencukupi
🔸 Fasilitas belajar yang sederhana tapi nyaman
Mereka tidak meminta banyak, hanya ingin bisa terus mengajar dengan tenang.
Mari Jadi Bagian dari Solusi
Di bulan kemerdekaan ini, kita bisa ikut memerdekakan para guru dari kesulitan.
Bersama BMH, mari kirim “kado kecil” untuk mereka berupa:
* Insentif guru ngaji pedalaman
* Perlengkapan mengajar: Al-Qur’an, Iqro, papan tulis, dll
* Fasilitas belajar sederhana di sekolah mereka
Satu aksi kecilmu, jadi semangat besar bagi para guru yang tak pernah lelah mengabdi.