

Lebih dari 2.000 warga terjebak banjir dan longsor yang meluas hingga 7 daerah di Sumatera Utara. Curah hujan ekstrem sejak 21 Desember membuat wilayah Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, dan Padangsidimpuan dalam kondisi darurat. Sebagian besar akses jalan dan jembatan utama putus total akibat longsor setinggi 9,5 meter, membuat ribuan warga sulit dievakuasi.

Data terbaru mencatat:
1.902 warga terdampak langsung,
14 korban jiwa,
ratusan rumah rusak,
serta akses logistik terhambat total.

Menurut laporan BNPB, di Tapanuli Selatan saja lebih dari 2.000 warga harus mengungsi, dengan 8 korban meninggal dunia dan 58 warga luka-luka. Sedikitnya 50 rumah rusak dan 2 jembatan terputus, menghambat aliran bantuan dari berbagai arah.

Keterangan resmi Polda Sumut juga menyebutkan bahwa 2.393 KK terdampak, dan 445 jiwa terpaksa mengungsi di lokasi-lokasi darurat yang fasilitasnya sangat terbatas.
Makanan siap saji
Pakaian layak
Obat-obatan & susu
Popok bayi, pakaian balita & lansia
Selimut, alas tidur, tenda pengungsian, dan logistik dasar lainnya

Pemerintah telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari ke depan, namun kondisi di lapangan masih sangat berat. Ribuan warga kini bertahan di pengungsian dengan kondisi memprihatinkan, tanpa kepastian kapan bantuan bisa stabil masuk.
Mari bersama membantu saudara-saudara kita melalui donasi bencana banjir dan longsor Sumatera Utara. Setiap bantuan—sekecil apa pun—sangat berarti untuk menyelamatkan nyawa dan memenuhi kebutuhan mendesak para korban.
Klik tombol donasi sekarang dan kirim bantuan terbaik Anda.
Karena di tengah bencana, kehadiran kita adalah harapan bagi mereka.
![]()
Belum ada Fundraiser