Pondok Pesantren Tahfidz Qur'an Darul Hijrah Kota Kendari adalah rumah bagi para santri yang berjuang menghafal kalamullah setiap harinya.
Di balik semangat dan kesungguhan mereka, terdapat kenyataan memilukan: belum tersedianya fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus) yang layak. Para santri harus berjalan sejauh 100 meter untuk berwudhu di tempat yang hanya memiliki satu keran air itu pun terletak di samping kandang kambing. Antrean panjang menjadi hal biasa, dan kondisi lingkungan sekitar yang kurang higienis tentu berdampak pada kenyamanan serta kesehatan mereka.
La Ode Muhammad Samtun, salah satu santri di Pesantren Tahfidz Qur'an Darul Hijrah Kota Kendari, menceritakan perjuangannya setiap kali hendak berwudhu untuk menunaikan salat berjamaah. “Kadang saya harus antri lama karena cuma ada satu keran. Sering juga kami rebutan tempat, apalagi kalau sudah waktu salat,” ujarnya. Tempat wudhu itu pun tidak layak; posisinya berada persis di samping kandang kambing, yang tentu mengganggu kenyamanan dan menimbulkan bau tidak sedap.
Meski begitu, semangat La Ode Muhammad Samtun dan teman-temannya untuk terus menghafal Al-Qur’an tidak pernah padam. Mereka yakin, dengan kesabaran dan doa, akan ada tangan-tangan dermawan yang tergerak untuk membantu. Kami hanya ingin bisa ibadah dengan tenang, bersih, dan layak, tambah La Ode Muhammad Samtun penuh harap.
Belum ada Fundraiser
Menanti doa-doa orang baik