“Siapapun yang membaca kisah ini, akan menangis. Anak-anak disini berasal dari kisah tragis. Ada yang dibuang di dalam tong sampah, tubuhnya dipenuhi belatung dan hampir nyawanya nggak ketolong. Bahkan ada yang ditinggal di rumah sakit saat kejang-kejang.
Saya terus bertanya-tanya, kenapa orang tuanya tega membuang bayi yang usianya masih hitungan hari. Padahal mereka membutuhkan asi, dan pelukan hangat ibunya” - Bude Semi, pendiri Panti Asuhan Semi Meta Bahagia, Papua.
Panti Asuhan Semi Meta Bahagia yang terletak di Papua, dibangun untuk menampung anak-anak yang ditelantarkan oleh orang tuanya. Saat ini ada 42 anak yatim piatu yang dirawat, rata-rata masih bayi dan balita. Salah satu kisah bayi dibuang di Panti Asuhan yang bikin kamu meneteskan air mata adalah Farah.
“Waktu itu saya menemukan Farah di depan Panti Asuhan. Pagi itu, saya dengar ada suara bayi menangis. Saya dan suami keluar rumah. Ternyata, ada seorang bayi masih lengkap dengan ari-ari disimpan dalam kardus.
Wajah dan tubuhnya membiru, bibirnya kaku kedinginan, nafasnya sesak. Ia hanya dibalut kain tipis tanpa alas apapun. Saya hanya bisa menangis, karena tak ada uang untuk membawanya ke rumah sakit. Detik itu juga saya memohon, agar Tuhan bisa menyelamatkan anak ini..” - Bude Semi.
Kini Farah dan 42 anak lainnya, tumbuh menjadi anak yang pintar. Meski tak pernah dijenguk atau dicari orang tuanya, namun para pengasuh Panti Asuhan Semi Meta Bahagia ini merawat anak-anak penuh kasih sayang.
“Tiap malam saya hanya bisa menangis, kalau melihat bayi di sini minum air putih pakai gula karena kekurangan susu. Untuk anak remaja hanya makan butiran jagung.
Kami pihak panti berusaha berjuang semampu kami, tapi uang operasional kami sudah habis. Tak ada satupun donatur yang datang, kami cuma bisa berdoa, semoga 42 anak di sini bisa terus bertahan..” - ungkap Bude Semi.
Bude Semi juga pernah menemukan seorang anak kecil yang menangis di pasar, ternyata anak itu ditinggalkan begitu saja oleh Ibunya.
Sampai sekarang, sang Ibu tak pernah datang. Padahal, sampai saat ini, anak-anak di Panti masih menunggu orang tuanya di depan pagar, berharap ibu atau ayahnya menjemput mereka.
Selama ini, anak-anak bisa bertahan karena jerih payah pihak panti dalam membuka donasi. Namun, donasi yang masuk hanya sesekali. Donatur bisa dihitung jari yang datang untuk membantu. Bayi di sini membutuhkan susu, pampers, makanan.
Setiap bulan, ada 2-3 anak yang dititipkan di Panti Asuhan ini tapi pihak panti nggak punya uang operasional lebih untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ketakutan terbesar dari para pengasuh yaitu para bayi terdampak gizi buruk karena nutrisi mereka tak terpenuhi.
“Alasan mendirikan panti ini karena waktu itu, saya membantu seorang perempuan lahiran yang ditinggal sama suaminya.
Saat bayinya lahir, orang itu langsung meninggalkan bayi mungilnya di rumah saya. Tanpa ada alasan apapun. Bayi itu menangis belum merasakan pelukan ibunya. Tanpa berpikir panjang, saya dan suami merawatnya hingga ada puluhan anak yang saya rawat.” - ucap Bude Semi.
Sahabat, 42 anak di Panti Asuhan Semi Meta Bahagia menantikan ulurkan kasihmu jadi pegganti timangan sayang ayah ibu yang mereka tak pernah dapatkan.
Mari kita bantu Bude Semi merawat anak-anak panti dengan cara;
Klik tombol DONASI SEKARANG
Isi/pilih nominal terbaik sesuai kemampuan
Pilih metode pembayaran
Isi nama dan nomor telepon (WhatsApp)
Klik donasi dan selesaikan pembayaran Anda (lihat instruksi pembayaran)
Tidak hanya berdonasi, sahabat juga bisa membantu dengan cara menyebarkan halaman galang dana ini ke orang-orang terdekat agar semakin banyak orang yang ikut membantu.