Para tunanetra di Jawa Timur ini alami kesulitan belajar Alquran karena minimnya fasilitas. Yuk, hadirkan mushaf braille untuk mereka!
Namun, Al-Quran Braille bagi masyarakat prasejahtera merupakan barang mewah karena harganya yang sangat mahal.Tak hanya itu, para penyandang tunanetra juga masih terkendala belajar Al-Quran karena keterbatasan tenaga pengajar Alquran Braille di Indonesia.
Padahal, keinginan belajar mereka sangatlah besar. Begitu pula yang dirasakan oleh para penyandang tunanetra di Jawa Timur.
Saya menilai orang normal bisa dengan mudah membaca Alquran. Kenapa saya kok rasanya mau lebih dekat dengan Alquran, mau bisa baca Alquran juga, tapi kok susah sekali karena keterbatasan Alquran khusus untuk penyandang tunanetra seperti kami,
Begitulah tutur Bapak Hendri Pudjo Asmoro (70). Salah satu penyandang tuna netra yang hidup sebatang kara di daerah Sidoarjo.
Bapak Hendri salah satu contoh tunanetra lansia yang hidup sebatang kara di daerah sidoarjo, Istri beliau sudah meninggal dunia dan ke dua anak beliau sekarang tingggal di luar pulau. Untuk kehidupan makan sehari-hari dan minum beliau jagain penuh pemberian dari tetangganya.
Bapak Hendri tinggal di rumah peninggalan Almarhum Orang tuanya. Yang sekarang rumahnya tidak terawat, ditambah lagi Listrik dan Air PDAM di rumah beliau diputus karena belum terbayar. keadaan beliau sangat memprihatinkan sekali.
Tapi semangat untuk belajar Al-Qur’an braille sangatlah tinggi, beliau belajar dengan bimbingan Ust Syaiful yang juga penyandang tunanetra. Setiap seminggu sekali Ust Syaiful ke rumah Pak Hendri untuk mengajarkan dan mengenalkan huruf huruf braille yang ada di Mushaf.
Dalam satu kesempatan, ustad Syaiful yang merupakan satu-satunya pengajar penyandang tunanetra yang mengabdikan dirinya untuk berdakwah dan memberikan motivasi belajar Alquran kepada tunanetra di Sidoarjo Jawa Timur.
Saya kepingin teman-teman sesama tunanetra juga bisa tetap membaca Alquran meskipun memiliki keterbatasan dalam penglihatan, karena saya tau susahnya membaca Alquran. Bahkan dulu waktu saya awal belajar Alquran sampai menangis-nangis karena harus meraba dan menggunakan insting maka dari itu saya mau berbagi dengan teman-teman yang lainnya, ucap Ustad Syaiful.
Sedangkan harga al-Quran braille satu saja senilai Rp 1.200.000, tentu ini cukup berat bagi Pak Hendri. Oleh karenanya, mari bantu hadirkan al-Quran braille lainnya untuk penyandang tunanetra prasejahtera dengan cara:
1. Klik tombol SEDEKAH SEKARANG
2. Isi nominal donasi yang ingin diberikan
3. Pilih metode pembayaran
4. Ikuti instruksi untuk menyelesaikan pembayaran
Tidak hanya berdonasi, teman-teman juga bisa membantu dengan cara menyebarkan halaman galang dana ini ke orang-orang terdekat agar semakin banyak orang yang ikut membantu